Selasa, 29 Mei 2007

Air Bah Surut - Perjanjian Allah Dengan Nuh

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 8-9:1-17

Belum lama ini komunitas pecinta lingkungan "GREENPEACE" memperingati-napak tilas apa yang dilakukan NUH, mereka tengah mempercepat penyelesaian suatu kapal/bahtera di pegunungan ARARAT, meski tak sebesar "aslinya". Merekapun nantinya akan melepaskan merpati seperti apa yang dilakukan NUH saat kubah kapalnya belum dibuka dan ingin mengetahui air bah sudah surut (saat itu kapal terdampar di puncak ARARAT).

Apa yang dilakukan oleh Greenpeace bukan semata-mata memperingati sekia "abad" (mungkin) Air Bah-nya NUH, tapi merupakan "protes" kepada kita dan dunia karena aktifitas-aktifitasnya yang merusak lingkungan dan mengakibatkan apa yang populer disebut "Pemanasan Global" - gunung-gunung es di kutub mencair sehingga permukaan air laut bertambah tinggi-logikanya semakin lama akan menenggelamkan bumi-seperti zaman NUH.

Berlebihankah? mungkin tidak. Secara logika keilmuan hal itu bisa saja terjadi jika dunia tidak menghentikan penggundulan hutan, pencemaran lingkungan, perobekan ozon dsb.

Tuhan memang telah berjanji tidak akan menenggelamkan bumi lagi, akan tetapi bagaimana jika "kita sendiri" yang dengan tingkah polah kita menenggelamkan bumi ini?

Senin, 28 Mei 2007

Riwayat Nuh - Air bah

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 6:9-12 Kejadian 7:1-24

Peristiwa banjir besar tahun 2007 yang melanda Jakarta baru-baru ini ataupun bencana tsunami tahun sebelumnya yang melanda Aceh dan Nias sudah cukup membuat kita bergidik. Padahal kita masih patut bersyukur karena bencana itu tidak "membinasakan" kita.
Jika Tuhan telah murka apa saja bisa Ia lakukan. Seperti pada zaman Nuh, manusia benar-benar telah "rusak" di Hadapan Allah sehingga Ia lebih memilih "membersihkan" bumi dan membinasakan manusia dengan merendamnya dengan air bah yang maha dasyat. Hukuman Tuhan itu dengan 40 hari hujan tiada henti, banjir/air bah menutupi seluruh permukaan bumi, menenggelamkan gunung-gunung, hingga kolong langit.
Karena hidup bergaul dengan Allah dan berkenan pada Allah maka Dia menyelamatkan Nuh dan keluarganya dengan petunjuknya agar membuat sebuah bahtera/kapal besar yang mampu menampung ia dan keluarganya, juga (sepasang) segala sesuatu yang hidup di bumi untuk kehidupan selanjutnya.
Mungkinkah segala bencana yang tak henti menimpa tanah air kita ini sebuah peringatan dari Tuhan bahwa hidup kita saat ini lebih cenderung tenggelam dalam dosa hingga Tuhan murka?

Minggu, 27 Mei 2007

Kejahatan Manusia

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 6 :1-8

Ketika manusia mulai bertambah banyak jumlahnya dan di antara mereka lahir anak2 perempuan yang mereka lihat cantik2, mereka mengambil istri di antara perempuan2 itu "siapa saja yang disukai mereka".
Tuhan mengatakan bahwa Roh-Nya tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia karena manusia pada dasarnya adalah daging, dan umurnya hanya akan 120 tahun saja.
Semakin lama manusia semakin "menikmati" kejahatannya dan segala hatinya selalu cenderung membuat kejahatan semata-mata. Mengetahui hal itu Tuhan menyesal telah menjadikan manusia di bumi dan akan menghukum mereka dengan membinasakannya.
Kita hanyalah daging yang begitu mudah dikuasai dosa, mintalah dan mohonlah agar Roh Tuhan hadir dalam diri kita.

Kamis, 24 Mei 2007

Keturunan Adam - Dari Garis Set

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 5 :1-32

Pada waktu manusia diciptakan oleh Allah, dibuatNyalah dia menurut rupa Allah. Laki2 dan perempuan, dan diberikan nama "manusia" kepada mereka.
Pada jaman itu mereka rata2 mempunyai umur yang panjang dan "subur'.
Mengkhususkan pada keturunan Adam dari Set-Anak laki2 yang serupa dengannya tercatat :
Adam berumur 130 tahun ketika memperanakkan set. Ia masih hidup sampai 800 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. Jadi umur Adam 930 tahun, lalu ia mati.
Set berumur 105 tahun ketika memperanakkan enos. Ia masih hidup sampai 807 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur Set 912 tahun lalu ia mati.
Enos berumur 90 tahun ketika memperanakkan Kenan. Ia masih hidup sampai 815 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur Enos 905 tahun lalu ia mati.
Kenan berumur 70 tahun ketika memperanakkan Mahalaleel. Ia masih hidup sampai 840 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur kenan 910 tahun lalu ia mati.
Mahalaleel berumur 65 tahun ketika memperanakkan Yared. Ia masih hidup sampai 830 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur Mahalaleel 895 tahun lalu ia mati.
Yared berumur 162 tahun ketika memperanakkan Henokh. Ia masih hidup sampai 800 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur Yared 962 tahun lalu ia mati.
Henokh berumur 65 tahun ketika memperanakkan Metusalah. Ia masih hidup sampai 365 tahun kemudian dan bergaul dengan Allah. jadi umur Henokh 365 tahun lalu ia diangkat (ke Eden) oleh Allahi.
Metusalah berumur 187 tahun ketika memperanakkan Lamekh. Ia masih hidup sampai 782 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur Metusalah 969 tahun lalu ia mati.
Lamekh berumur 182 tahun ketika memperanakkan Nuh (anak yang akan memberi penghiburan dalam pekerjaan yang penuh susah payah di tanah yang telah dikutuk oleh Tuhan). Ia masih hidup sampai 595 tahun kemudian dan memperanakkan lagi laki2 dan perempuan. jadi umur lamekh 777 tahun lalu ia mati.
Nuh berumur 500 tahun ketika memperanakkan Sem, Hem dan Yafet.

Rabu, 23 Mei 2007

Keturunan Kain, Set dan Enos

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 4 :17 -26


Dalam perikop ini dicatat bahwa Kain mendirikan suatu kota yang diberi nama "Henokh", sesuai nama anaknya. Disini mereka mulai mempunyai beragam "profesi baru" seperti : peternak, musisi/pemusik, dan tukang besi.




Dari keturunan Kain inilah mulai terdapat hidup ber "poligami"- Lamekh mengambil istri "dua orang" yaitu Ada dan Zila dan seperti Kain, Lamekh pun seorang "pembunuh".




Kepada adam Tuhan mengaruniakan anak laki-laki yang lain sebagai pengganti habel yaitu "Set", yang menurunkan Enos. Dan pada waktu itu mereka mulai memanggil Penciptanya dengan nama "Tuhan".




Semoga Tuhan mengaruniakan keturunan yang baik bagi kita.







Bekasi 23 Mei 2007

Selasa, 22 Mei 2007

Kain Dan Habel

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 4 : 1-16

Kain dan Habel adalah kakak beradik yang merupakan keturunan pertama dari manusia (Adam dan Hawa). Kain sehari-hari adalah seorang petani dan Habel sebagai peternak/penggembala domba.

Pada saat masa persembahan, kain mmpersembahkan sebagian hasil panennya, sedangkan Habel memberikan hasil ternak "terbaik"nya kepada Tuhan. Maka Tuhan lebih mengindahkan persembahan dari habel itu. Karena persembahannya tidak diterima oleh Tuhan maka muncullah sifat "iri dan dengki" dalam diri Kain, dan ia tega membunuh saudaranya itu.

Tuhan pun mengusir kain dari tanah itu dan ia menetap di tanah Nod, sebelah timur Eden.

Sudahkah kita mempersembahkan yang "terbaik" kepada Tuhan? Sudahkah kita bercermin - interospeksi terhadap apa yang kita lakukan di hadapan Tuhan? ataukah lebih besar sifat "marah, iri dan dengki" kita terhadap oreng lain tanpa melihat dalam diri kita apakah kita lebih baik dari mereka, dan perbuatan baik apa dari kita yang berkenan di mata Tuhan?




Bekasi 22 Mei 2007

Senin, 21 Mei 2007

Manusia Jatuh ke Dalam Dosa

Catatan setelah membaca Kitab kejadian 3:1-24



Karena tergoda oleh tipu daya ular (iblis), manusia dan istrinya (yang pertama tergoda) memakan "buah" itu sehingga mereka terbuka matanya dan tahu bahwa mereka telanjang, mereka menjadi malu/takut.

Tuhan Murka dan mengeluarkan kutukan/hukuman yang sampai saat ini masih relevan :

- Ular menjadi yang terkutuk dari antara segala binatang dan dengan perutnyalah ia akan
menjalar dan memakan debu tanah seumur hidup.
- Antara keturunan ular/iblis dan manusia akan selalu bermusuhan. Keturunan iblis akan
meremukkan tumitnya dan keturunan manusia (Yesus Kristus) akan meremukkan kepala
iblis.
- Wanita akan bersusah payah waktu mengandung dan kesakitan saat melahirkan anak.
- Wanita akan berahi kepada suaminya, dan berada di bawah kekuasaan laki-laki (kodrati).
- Manusia akan bersusah payah mencarai rejeki dari tanah, dengan berpeluh mencari makanan
sampai ia kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah ia diambil. Sebab manusia adalah debu dan akan kembali menjadi debu.
- Manusia diusir dari Taman Eden.


Jadi sudah sepantasnya lah kita sebagai keturunan manusia saat ini hidup dengan bekerja keras, selalu berada dalam godaan iblis. Dan pada akhirnya kita akan mati dan kembali menjadi tanah. Mungkin yang perlu kita lakukan adalah hidup yang berkenan di mata Tuhan agar suatu saat kita bisa di terima kembali di Taman Eden.

Tuhan ampunilah kami.


Bekasi 22 mei 2007

Manusia dan Taman Eden

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 2: 8-25

Betapa baiknya Tuhan menciptakan Taman Eden untuk manusia, dan menciptakan seorang istri dari tulang rusuknya. Sebuah pesan yang maha penting dari Tuhan adalah manusia boleh memakan semua buah yang ada di taman itu kecuali satu buah dari pohon yang berada di tengah2 taman Yaitu " Buah Pengetahuan Tentang Yang Baik dan Yang Jahat".

Kenapa Manusia tidak boleh memakan buah itu? mungkin Tuhan ingin dalam pikiran dan jiwa manusia adalah kebaikan dan kesucian saja, atak ada kejahatan, iri dengki, nafsu, pikiran jahat dan kotor dan segala sifat iblis yang bisa menjelma. Dengan tidak memakan buah itu manusia terhindar dari segala "sifat kotor", termasuk juga rasa malu (malu tidak berlaku jika semua yang ada hanyalah kebaikan). Manusia dan istrinya tidak merasa malu meski keduanya telanjang, karena malu berasal dari pikiran kita yang tidak suci lagi.

Pesan penting pula bahwa kita wajib mencintai dan mengasihi istri kita karena dia diciptakan dari tulang rusuk dan daging kita. Sepasang suami istri adalah satu daging dan apa yang dipersatukan oleh Allah tak bisa dipisahkan oleh manusia.


Apakah buah kebaikan kita lebih besar dari buah kejahatan yang ada dalam diri kita? Apakah kita mengasihi pasangan kita sepenuh hati?

Semoga Tuhan Memberkati.





Bekasi 21 Mei 2007

Minggu, 20 Mei 2007

Allah Menciptakan Langit dan Bumi Serta Isinya

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 1:1-31 dilanjutkan Kejadian 2:1-7


Sebuah mahakarya terhebat dan terbesar. Mahakarya yang kadang kita lupakan dan kita anggap "biasa saja". Kita sering lebih berdecak kagum saat memandang megah dan indahnya Candi Borobudur, saat mengetahui bahwa pada zaman itu telah hidup seorang Gunadharma - "arsitek" hebat yang mampu merancang sebuah bangunan yang indah, kokoh dan megah yang menjadi salah satu dari keajaiban dunia. Atau Candi Prambanan yang menurut legenda dibangun dalam satu malam oleh si "Bandung Bondowoso". Begitu terperangahnya pula kita akan kemegahan bangunan yang masuk dalam kalau nggak salah tujuh keajaiban dunia yang lain.
Namun pernahkah terpikir oleh kita? saat kita bangun pagi dan menghirup udara segar "gratis", menikmati indahnya dan megahnya gunung2 di tanah air, pantai yang indah-lautan yang luas, gemericik air pegunungan, berjalan dan berlari di atas tanah yang kita pijak, matahari, bulan, bintang. Yang paling dekat kita rasa dan kita nikmati adalah mata kita, kulit kita, kaki tangan dan seluruh bagian tubuh termasuk perasaan kita. Pernahkah kita sadari bahwa di balik setiap napas dan detik yang kita nikmati, setiap kemegahan dan keindahan di jagad raya ini ada sebuah "ZAT" yang "Maha Agung" yang menciptakannya. Entah "gelar akademis" apa yang patut kita berikan kepada Tuhan kita ini. Sebagai "Arsitek" Ia sungguh terlalu sempurna dengan segala macam kemegahan ciptaannya. Sebagai "dokter" Ia begitu pemurah memberikan nafas dan denyut jantung gratis dan berbagai obat yang berasal dari zat2 ciptaan-Nya. Yang ini mungkin tak perlu dibahas lagi karena anak TK juga tahu bahwa Tuhan adalah "Maha Pencipta".
Yang perlu kita renungkan adalah seberapa dalam kita bersyukur menikmati kehidupan dan segala kenikmatan darai ciptaan2 yang diberikan-Nya kepada kita? Seberapa dalam ucapan terima kasih kita karena kita diciptakan sebagai "penguasa" atas segala ciptaan-Nya?
Alangkah pantasnya jika setiap napas kita adalah ucapan syukur dan pujian pada-Nya. Alangkah baiknya kita sediakan hari ke 7 yang kita kuduskan untuk "sowan" pada-Nya. Karena Dia memberkati dan menguduskan hari ke 7 itu.



Bekasi, 21 mei 2007