Senin, 28 Mei 2007

Riwayat Nuh - Air bah

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 6:9-12 Kejadian 7:1-24

Peristiwa banjir besar tahun 2007 yang melanda Jakarta baru-baru ini ataupun bencana tsunami tahun sebelumnya yang melanda Aceh dan Nias sudah cukup membuat kita bergidik. Padahal kita masih patut bersyukur karena bencana itu tidak "membinasakan" kita.
Jika Tuhan telah murka apa saja bisa Ia lakukan. Seperti pada zaman Nuh, manusia benar-benar telah "rusak" di Hadapan Allah sehingga Ia lebih memilih "membersihkan" bumi dan membinasakan manusia dengan merendamnya dengan air bah yang maha dasyat. Hukuman Tuhan itu dengan 40 hari hujan tiada henti, banjir/air bah menutupi seluruh permukaan bumi, menenggelamkan gunung-gunung, hingga kolong langit.
Karena hidup bergaul dengan Allah dan berkenan pada Allah maka Dia menyelamatkan Nuh dan keluarganya dengan petunjuknya agar membuat sebuah bahtera/kapal besar yang mampu menampung ia dan keluarganya, juga (sepasang) segala sesuatu yang hidup di bumi untuk kehidupan selanjutnya.
Mungkinkah segala bencana yang tak henti menimpa tanah air kita ini sebuah peringatan dari Tuhan bahwa hidup kita saat ini lebih cenderung tenggelam dalam dosa hingga Tuhan murka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar