Minggu, 20 Mei 2007

Allah Menciptakan Langit dan Bumi Serta Isinya

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 1:1-31 dilanjutkan Kejadian 2:1-7


Sebuah mahakarya terhebat dan terbesar. Mahakarya yang kadang kita lupakan dan kita anggap "biasa saja". Kita sering lebih berdecak kagum saat memandang megah dan indahnya Candi Borobudur, saat mengetahui bahwa pada zaman itu telah hidup seorang Gunadharma - "arsitek" hebat yang mampu merancang sebuah bangunan yang indah, kokoh dan megah yang menjadi salah satu dari keajaiban dunia. Atau Candi Prambanan yang menurut legenda dibangun dalam satu malam oleh si "Bandung Bondowoso". Begitu terperangahnya pula kita akan kemegahan bangunan yang masuk dalam kalau nggak salah tujuh keajaiban dunia yang lain.
Namun pernahkah terpikir oleh kita? saat kita bangun pagi dan menghirup udara segar "gratis", menikmati indahnya dan megahnya gunung2 di tanah air, pantai yang indah-lautan yang luas, gemericik air pegunungan, berjalan dan berlari di atas tanah yang kita pijak, matahari, bulan, bintang. Yang paling dekat kita rasa dan kita nikmati adalah mata kita, kulit kita, kaki tangan dan seluruh bagian tubuh termasuk perasaan kita. Pernahkah kita sadari bahwa di balik setiap napas dan detik yang kita nikmati, setiap kemegahan dan keindahan di jagad raya ini ada sebuah "ZAT" yang "Maha Agung" yang menciptakannya. Entah "gelar akademis" apa yang patut kita berikan kepada Tuhan kita ini. Sebagai "Arsitek" Ia sungguh terlalu sempurna dengan segala macam kemegahan ciptaannya. Sebagai "dokter" Ia begitu pemurah memberikan nafas dan denyut jantung gratis dan berbagai obat yang berasal dari zat2 ciptaan-Nya. Yang ini mungkin tak perlu dibahas lagi karena anak TK juga tahu bahwa Tuhan adalah "Maha Pencipta".
Yang perlu kita renungkan adalah seberapa dalam kita bersyukur menikmati kehidupan dan segala kenikmatan darai ciptaan2 yang diberikan-Nya kepada kita? Seberapa dalam ucapan terima kasih kita karena kita diciptakan sebagai "penguasa" atas segala ciptaan-Nya?
Alangkah pantasnya jika setiap napas kita adalah ucapan syukur dan pujian pada-Nya. Alangkah baiknya kita sediakan hari ke 7 yang kita kuduskan untuk "sowan" pada-Nya. Karena Dia memberkati dan menguduskan hari ke 7 itu.



Bekasi, 21 mei 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar