Sudah selayaknya kita memberikan sajian yang terbaik bagi "tamu" kita apalagi , seperti Abraham memperlakukan tamu-nya karena tamu itu adalah gambaran Tuhan. Sudah selayaknya pula kita menerima tamu dengan sebuah keikhlasan bahwa ia adalah utusan Tuhan yang membawa berkat. Apapun fakta yang terjadi dari kehadiran tamu itu kita mesti percaya bahwa ada berkat Tuhan yang dibawa, apakah itu kabar baik, kabar buruk, rejeki, keluh kesah dan sebagainya kita harus berlaku "baik" karena ada berkat Tuhan di dalamnya.
Dalam perikop ini juga masih berpesan tentang kesabaran kita terhadap doa ataupun apa yang dijanjikan Tuhan. Secara pribadi Saya ingin berpesan kepada rekan-rekan berkaitan dengan janji Tuhan kepada Sara untuk memberinya keturunan, meski itu terlihat mustahil di mata manusia. Mungkin banyak di antara sahabat yang telah bertahun-tahun menantikan kehadiran momongan. Kita tahu hal itu cukup berat karena disamping beban pribadi pasangan, mungkin banyak pula tekanan dari pihak keluarga, dan rasa minder terhadap lingkungan ataupun sahabat. Saya pernah mengalaminya sendiri, cukup lama pula saya menunggu berkat momongan, berusaha dengan cara2 medis dan lain-lainnya. Akhirnya Tuhan memberikan juga apa yang kami idamkan. Kepasrahan dan doa tulus kepada Tuhan (Saya dan istri saat itu selalu bangun tengah malam, berdoa dengan tulus di halaman rumah, sambil menatap langit dan bintang-bintang) akan menjadikan pengharapan kita tidak sia-sia. Dan kita jangan lupa semua hanya terjadi jika Tuhan menghendakinya.
Dalam perikop ini pula Abraham terusik rasa keadilannya saat Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora. Ia memohon agar jangan pula orang benar ikut dimusnahkan (karena Lot Saudaranya tinggal pula di Sodom). Yakinkan kita bahwa Tuhan akan bersikap adil, jika ada Saudara kita yang masih tersesat berusahalah mengingatkan dia agar tidak termasuk dalam kumpulan orang yang akan dihukum Tuhan.
Dalam perikop ini pula Abraham terusik rasa keadilannya saat Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora. Ia memohon agar jangan pula orang benar ikut dimusnahkan (karena Lot Saudaranya tinggal pula di Sodom). Yakinkan kita bahwa Tuhan akan bersikap adil, jika ada Saudara kita yang masih tersesat berusahalah mengingatkan dia agar tidak termasuk dalam kumpulan orang yang akan dihukum Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar