Minggu, 09 Mei 2010

Keturunan dan warisan

Catatan setelah membaca Kitab Kejadian 25 :1-34


Keturunan Abraham terus berkembang, baik yang berasal dari "Permaisuri" Sara, "selir" Hagar maupun "Gundi" Ketura. Masing-masing keturunan diberikan sesuatu oleh Abraham sebagai warisan. Abraham mencoba mengasihi seluruh keluarganya dan memberikan warisan sesuai hak-nya dan sesuai keinginan Tuhan.
Keturuan Abraham dari Ishak yang diberkati Tuhan menurunkan pula Esau dan Yakub. Disinilah penghargaan akan warisan dan hak adalah penting. Esau menyepelekan hak kesulungannya hanya demi makanan yang diberikan oleh Yakub. Dari sini pula kita perlu melihat bahwa segala sesuatu yang menyangkut warisan amat sensitif meski bagi sesama bersaudara. Sikap Esau yang tidak terlalu menganggap Hak Kesulungannya itu penting tidak menjadi masalah jika ia itu benar benar dari hatinya, bukan demi sup kacang merah. Yakub pun seharusnya sebagai Saudara seharusnya tidak memperalat kelemahan kakaknya itu untuk mendapatkan Hak Dari Kesulungannya. Namun seperti yang telah digariskan Allah sewaktu mereka dalam kandungan, hal itu memang yang akan terjadi.
Bagaimana dengan kita? secara biologis jika dirunut catatannya bukan tidak mungkin kita adalah keturunan Abraham dari Sara, Hagar, atau bahkan Ketura. Yang terpenting kita meyakini bahwa Abraham adalah Ayah kita secara rohani yang telah memberikan warisan Imannya kepada kita. Iman kita kepada Allah tidak akan kita tukar/jual demi kenikmatan duniawi, selezat apapun sup "kacang merah" itu.
Warisan Harta kita hargai sebagai alat duniawi warisan Iman kita pegang teguh untuk meluaskan kerajaan Allah di Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar